Thursday, February 10, 2011

Masa Perkembangan Anak Menurut Syariah

  • Masa bayi (semenjak lahir hingga usia 2 tahun)  Pada masa ini orangtua khususnya ibu perlu mengembangkan kasih sayang dua arah (memberikan kasih sayang sekaligus mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan respon.
  • Masa Kanak-kanak/thufulah (2-7 tahun)  Masa untuk memberikan dasar-dasar tauhid kepada anak melalui pendekatan yang merangsang anak untuk memiliki tauhid yang aktif (yang mendorongnya untuk bergerak melakukan sesuatu yang baik menurut Allah).
  • Masa Tamyiz (7-10 tahun)  Ini merupakan masa awal membedakan baik dan buruk serta benar dan salah melalui penalarannya.  Pada masa ini anak perlu mendapat pendidikan pokok syari'at.
  • Masa Amrad (10-15 tahun)  Pada masa ini anak memerlukan pengembangan potensi-potensinya untuk mencapai kedewasaan dan kemampuan bertanggung jawab secara penuh.  Pada masa ini juga anak mencapai 'aqil baligh (=akalnya sampai).  Salah satu tuntutan atas seorang anak yang mencapai 'aqil baligh adalah sifat kecendekiaan yang dicirikan oleh kemampuan memenej harta (ekonomi/anggaran).  Awalnya adalah anggaran untuk diri sendiri.
  • Masa Taklif (15-18 tahun)  Menginjak usia 15 tahun, semestinya seorang anak sudah mencapai taklif (=bertanggungjawab).  Selambat-lambatnya 18 tahun bagi laki-laki, dan 17 tahun bagi perempuan seorang anak sudah bisa bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat tempat tinggalnya, dan masyarakat dunia.
Seorang anak perlu persiapan untuk mampu bertindak dan bersikap sesuai dengan kualifikasi taklif.  Di sinilah peran orangtua -dan lembaga pendidikan- untuk memperisapkan anak sejak awal keberadaannya.

(dari "Mendidik Anak Menuju Taklif", M. Fauzil Adhim)